Ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) Indonesia dari zaman ke zaman
selalu mengalami kemajuan. Kemajuan ini terjadi karena faktor masyarakat yang
memang menginginkan kemajuan IPTEK tersebut , dan kemajuan IPTEK yang terjadi
sangat pesat yaitu karena masuknya unsur-unsur globalisasi ke dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Kemajuan IPTEK ini membawa dampak
positif dan negatif terhadap masyarakat Indonesia termaksuk para petani buah
Indonesia. Para petani buah akan melakukan bermacam hal untuk mempertahankan
agar hasil panenya melimpah dan menguntungkan, dengan menggunakan
bermacam-macam pupuk dan cairan pestisida yang ada. Dengan menggunakan pupuk
maupun cairan pestisida tadi akan
mempengaruhi zat-zat yang terdapat di dalam buah yang ditanam sehingga buah
organik sekarang sudah mulai sulit ditemukan.
Buah memberikan nutrisi penting yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dengan mengkonsumsi buah, tubuh manusia akan
menambah kebutuhan vitamin, serat, dan mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Buah juga dapat menjadi antioksidan yang dapat menjaga kekebalan tubuh
seseorang. Buah menjadi salah satu makanan sehat yang sangat dibutuhkan untuk
membuat tubuh menjadi sehat dan bugar
baik disaat usia muda maupun disaat usia tua.
Permasalahannya adalah, menanam
buah-buahan tidak semudah membalikkan tangan tanpa ada suatu halangan. Apa lagi
menanam buah dalam sekala yang besar seperti perkebunan, pasti akan menemui
suatu permasalahan berupa serangan hama.
Menurut
Wikipedia (2015), Hama
adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak
diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Dalam pertanian,
hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara
fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian
dalam pertanian. Untuk mengatasi permasalahan ini para petani buah menggunakan
cairan pestisida atau yang diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan
untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan manusia.
Dalam sejarah peradaban manusia,
pestisida telah cukup lama digunakan terutama dalam bidang kesehatan dan bidang
pertanian. Penggunaan pestisida juga telah dirasakan manfaatnya untuk
meningkatkan produksi. Dewasa ini pestisida merupakan sarana yang sangat
diperlukan. Terutama digunakan untuk melindungi tanaman dan hasil tanaman,
ternak maupun ikan dari kerugian yang ditimbulkan oleh berbagai jasad
pengganggu. Bahkan oleh sebahagian besar petani, beranggapan bahwa pestisida
adalah sebagai “dewa penyelamat” yang sangat vital. Sebab dengan bantuan
pestisida, petani meyakini dapat terhindar dari kerugian akibat serangan jasad
pengganggu tanaman yang terdiri dari kelompok hama, penyakit maupun gulma.
Keyakinan tersebut, cenderung memicu pengunaan pestisida dari waktu ke waktu
meningkat dengan pesat.
Memang
banyak diakui, pestisida banyak memberi manfaat dan keuntungan. Diantaranya,
cepat menurunkan populasi jasad penganggu tanaman dengan periode pengendalian
yang lebih panjang, mudah dan praktis cara penggunaannya, mudah diproduksi
secara besar-besaran serta mudah diangkut dan disimpan. Manfaat yang
lain, secara ekonomi penggunaan pestisida relatif menguntungkan.
Namun, bukan berarti penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak buruk.
Akhir-akhir
ini disadari bahwa pemakaian pestisida, khususnya pestisida sintetis ibarat
pisau bermata dua. Dibalik manfaatnya yang besar bagi peningkatan produksi
pertanian, terselubung bahaya yang mengerikan. Tak bisa dipungkiri, bahaya
pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan
pestisida yang tidak bijaksana. Kerugian berupa timbulnya dampak buruk
penggunaan pestisida, seperti berpengaruh negative terhadap kesehatan manusia, berpengaruh buruk
terhadap kualitas lingkungan, dan meningkatkan perkembangan populasi jasad
penganggu tanaman.
Untuk melindungi keanekaragaman buah-buahan perlu
diadakan sebuah program yang bertujuan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati terutama buah-buahan yaitu seperti program desa buah. Dengan serangkaian
kegiatan yang di awali dengan sosialisasi kepada para masyarakat tentang pentingnya
buah-buahan yang sehat untuk tubuh, Dan para petani buah juga perlu mengerti bahayanya
penggunaan pestisida tanpa menggunakan dosis yang benar, Selanjutnya adalah melakukan pelatihan kepada masyarakat
bagaimana menanam pohon buah-buahan secara organik terutama pada pekarangan
rumah yang mereka miliki, sebelum melakukan penanaman maka harus
diketahui syarat tumbuh tanaman yang akan di tanam. Harus disesuaikan dengan
kondisi yang ada di lapangan.
Setelah
diketahui bibit pohon apa yang akan ditanam maka langkah kedua adalah
menyiapkan wahana penyemaian. Langkah selanjutnya adalah dengan memilih bibit
terbaik yang akan kita semaikan. Kemudian bibit-bibit tadi mulai di tanam di
polybag yang telah disiapkan. Apabila mulai berbuah, amati
buah-buahnya dari serangan hama seperti ulat, jamur, lalat buah. Jika ada yang
mulai terserang maka bisa di buang saja buah yang terserang tadi agar tidak
menular ke buah yang lain. Lalu dilakukan panen pada umur 90-100 hari .
Dan langkah program desa buah yang
terakhir adalah pemonitoringan kegiatan penduduk desa buah tersebut apakah
sudah berjalan sesuai prosedur atau belum. Agar bisa diperkirakan juga kapan
program desa buah itu akan berjalan mandiri dan kemudian beralih membangun
program desa buah di tempat lain juga.
Dengan dilaksanakannya program desa buah
organik ini maka masyarakat turut serta dalam pelestarian keanekaragaman hayati
berupa flora atau tumbuhan. Program desa buah organik ini juga dapat
meningkatkan hasil pendapatan dari masyarakat itu sendiri, karena banyak
diketahui bahwa buah maupun sayuran organik sedang bannyak digandrungi dan
masih menjadi suatu hal yang langka di pasaran. Sehingga buah ataupun sayuran
organik apabila di jual di pasaran akan lebih mahal daripada buah atau sayuran
yang telah terkontaminasi banyak pestisida. Karena sekarang yang dicari bukan
hanya kuantitas namun juga kualitas yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.
Manfaat Buah-buahan. http://manfaat.co.id/manfaat-buah-buahan.html
Usitani.2009.
Dampak Negatif Penggunaan Pestisida. http://usitani.wordpress.com/2009/02/26/dampak-negatif-penggunaan-pestisida.html
Wikipedia.2015.
Hama. http://id.wikipedia.org/wiki/hama.html
0 komentar:
Posting Komentar